Gunung Prau | Gunung Prahu Info Mendaki Gunung Prau Dieng via Patak Banteng

Wisata Gunung Prau atau Gunung Prahu dan info bagaimana cara mendaki Gunung Prau Dieng jalur Patak Banteng yang menjadi salah satu basecamp Prau yang populer digunakan untuk Pendakian Gunung Prau. Melalui jalur via Patak Banteng merupakan jalur termudah untuk melakukan pendakian Gunung Dieng yang sudah umum digunakan banyak pecinta alam dari berbagai daerah.


Sebuah gunung yang terkenal memiliki keindahan alam mempesona berupa hamparan padang rumput savana yang terbentang luas menyelimuti wilayah perbukitan dengan berbagai ukuran yang sangat indah. Maka tak heran jikalau di Puncak Prau terkenal dengan adanya sebuah lokasi yang dikenal dengan nama "Bukit Teletuubbies". Dengan cuaca khas daratan tinggi Dieng yang sudah terkenal dengan cuaca dinginnya juga memberikan daya tarik bagi para penggemar kegiatan outdoor untuk mencoba untuk menaklukkan gunung ini.


Sebagai tambahan wawasan, Gunung Prau memiliki ketinggian puncak sekitar 2.565 mdpl serta beberapa gunung lainnya seperti Gunung Sumbing (3.371 mdpl), Gunung Sindoro (3.136 mdpl), Gunung Sikunir/Bukit Sikunir (2.350 mdpl) dan Gunung Pakuwaja (2.595 mdpl) termasuk dalam kawasan pegunungan Dieng. Nama "Dieng" berasal dari bahasa Kawi yang terdiri dari kata "Di" berarti tempat atau gunung dan "Hyang" yang berarti dewa, sehingga kata Dieng dapat bermakna sebuah daerah pegunungan tempat bersemayamnya para dewa. Sehingga tak heran jikalau beberapa gunung yang ada di daerah ini dianggap keramat bagi para warga sekitar. Kemudian untuk artikel Tempat Wisata Mania kali ini, saya akan menceritakan sebuah pengalaman pribadi yang saya lakukan berdua dalam pendakian Gunung Dieng ini. 


Pada siang hari ini saya akan memaparkan perihal Gunung Prau atau Gunung Prahu info mendaki Gunung Prau Dieng via Patak Banteng. Semoga kiranya segala informasi yang nantinya akan disampaikan dapat menjadi sumber referensi tambahan bagi kamu atau pun para pembaca budiman sekalian.


Gunung Prau

Puncak Gunung Prau

Dalam pendakian gunung ini, saya memiliki sebuah tujuan misi berupa keinginan untuk dapat berjumpa secara langsung dengan para Anak Gimbal Dieng yang suda terkenal dengan keunikan rambutnya hingga mancanegara. Dikarenakan ketidaktauan saya dan juga kurangnya informasi yang jelas pada google yang menyebutkan dimana lokasi persis tepatnya para anak Dieng ini bisa ditemukan, maka saya memutuskan untuk memulai mendaki Gunung Prau dengan asumsi dapat menemukan sebuah perkampungan/desa di puncak Prau. Sebelum lanjut, sebagai tambahanwawasan tentang Air terjun Sri Gethuk Jogja. 


Meskipun gunung ini tak terlalu tinggi, mengacu pada beberapa gunung di Indonesia terkenal lainnya yang memiliki ketinggian yang lebih, namun jangan salah dimana untuk menaklukan gunung yang satu ini kamu memerlukan persiapan baik fisik dan mental hingga peralatan yang baik. Mengapa begitu? seperti dalam penjelasan di awal, bahwasanya cuaca di Puncak Gunung Prau sangat dingin. Sebenarnya dalam mendaki gunung ini terdapat tiga opsi jalur pendakian yang dapat kamu pilih, seperti Jalur Kenjuran, Jalur Pranten dan Jalur Patak Banteng. Dengan alasan jalur yang aman karena lebih umum digunakan daan mempunyai banyak titik lokasi bonus pemandangan sepanjang trek, maka saya memutuskan untuk menggunakan jalur pendakian via Patak Banteng.


Gunung Prau

Basecamp Patak Banteng berada disamping masjid

Dimana lokasi Gunug Prau basecamp Patak Banteng terletak tepat disamping masjid Al Amin pada jalan utama Dieng, sehingga kamu akan cukup mudah menemukannya. Dari kota domisili kamu saat ini, kamu dapat langsung menuju Terminal Wonosobo sebagai titik start awal perjalanan. Jika kamu ingin wisata backpacker ke Dieng, kamu dapat menggunakan dua opsi transportasi sebagai berikut,

Menggunakan kereta api untuk turun di tiga stasiun yang dapat kamu pilih, seperti Stasiun Kutoharjo, Stasiun Tugu/Stasiun Lempuyangan Jogja atau bisa juga di Stasiun Purwokerto. Setibanya di stasiun yang dituju, maka kamu dapat langsung mencari kendaraan umum untuk menuju Terminal Wonosobo.

Menggunakan bis antar kota, dari terminal dekat domisili kamu saat ini dapat langsung mencari bis dengan jurusan Wonosobo (Terminal Wonosobo). 

*Setelah tiba di Terminal Wonosobo, kamu dapat mencari sebuah angkutan berupa mobil elf dengan jurusan Dieng dengan biaya sekitar Rp. 15.000/orang dan katakan pada supir untuk menurunkan kamu di pos pendakian Patak Banteng. Kemudian nantinya sebelum masuk kawasan wisata Dieng, kamu menemukan pos retribusi dan akan dikenakan biaya sekitar Rp. 10.000/orang. 


Setelah sampai di Patak Banteng, kamu dapat langsung meregistrasikan diri dan membayar biaya retribusi pendakian. Sebagai tambahan informasi, dikarenakan Gunung Prau merupakan sebuah kawasan cagar alam yang dikelola PT. Perhutani, oleh sebab itu kamu tak akan dikenakan biaya SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi), melainkan hanya dikenakan biaya masuk saja untuk tiket Gunung Prau terbaru update 2017 sebesar Rp. 10.000/orang (Domestik/Mancanegara). Sebagai tambahan informasi juga tentang Tempat Wisata Yogyakarta untuk Backpacker.


Selesai mengurus semua persyaratan dan mempersiapkan segala kebutuhan, maka tibalah saatnya untuk mulai menyusuri jalan setapak untuk mendaki Gunung Prau. Dimana pertama kamu akan melewati anak tangga di area permukiman warga disebrang jalan raya depan basecamp. Setelah itu, akan mulai memasuki area persawahan kemudian masuk ke kawasan hutan. Dalam melakukan pendakian Gunung Prau via Patak Banteng, kamu akan melewati 3 pos pendakian. Dengan karakteristik jalur yang sudah cukup aman terlebih bagi seorang pemula bagi saya. Kontur trek Prau yang terdiri dari tanah, bebatuan, akar hingga beberapa titik tanjakan seakan memberikan tantangan tersendiri dalam proses menaklukkan gunung ini.


Sebagai titik cek point pertama yakni pos ke-1 yang dinamakan "Sikut Dewo", yaitu berupa sebuah tanah lapang yang tak terlalu besar dan tak ada bangunan/shelter. Beristirahat sejenak, sebelum melanjutkan pendakian merupakan langkah yang tepat dibandingkan dengan memaksakan diri. Setelah semua dirasakan cukup, maka kembali mempersiapakn diri untuk menuju cek point selanjutnya.


Untuk cek point berikutnya ialah pos ke-2 yang bernama "Canggal Walangan", dalam peristirahatan sempatkan untuk menyantap sedikit perbekalan logistik guna menjaga stamina tubuh dikarenakan dari titik ini pendakian mulai akan terasa berat dengan adanya beberapa tanjakan terjal. Bahkan terdakang memaksa diri untuk menggunakan akar pohon atau tali tambang yang telah disediakan untuk berpegangan. 


Setelah melewati jalur pendakian menanjak ini, maka tibalah kamu di pos ke-3 yang bernama "Cacingan". Mengingat hari yang sudah mulai sore, maka istirahat kali ini dipercepat untuk mengejar tiba di puncak sebelum malam tiba. Namun sebelum tiba di Puncak Prau, masih ada jalur menanjak yang harus dilalui hingga terus ke puncak. Setelah perlahan menapaki jalur pendakian, maka tibalah di puncak dengan sukses.


Gunung Prau

menuju Puncak Prau

Senang, puas dan bangga akhirnya dapat menginjakkan kaki diatas Gunung Prau. Dikarenakan hari yang mulai gelap, maka secepat mungkin untuk mendirikan tenda didekat area pepohonan. Seperti yang sudah diprediksi sebelumnya, cuaca dingin dan berangin menyelimuti malam ini dan dengan segelas kopi dan canda tawa ringan mulai menghangatkan suasana sebelum memejamkan mata. Lucunya, terkadang kamu dapat mendengar suara motor yang sedang berjalan. Barulah saya tau jikalau terdapat sebuah jalur yang biasanya dilalui oleh para warga ke puncak dengan menggunakan sebuah sepeda motor seperti di Gunung Papandayan Garut. 


Tak terasa sang surya pun mulai menampakkan diri dari ufuk timur, cahaya orange mulai menerangi alam Puncak Prau dengan segala keindahannya. Pada moment inilah, biasanya para pendaki sudah berkumpul untuk bersama-sama menikmati moment "Golden Sunrise Prau". Melihat segalanya yang telah disajikan alam membuat ribuan ucapan syukur terlontar dari bibir penuh dosa ini. Terlihat pula puncak Gunung Sindoro, Gunung Sumbing dan dibaliknya terlihat Gunung Merbabu yang mengintip malu. Nampak pula disebelahnya dari balik awan putih yang berjalan perlahan puncak Gunung Slamet dan Gunung Merapi yang terus mengeluarkan kepulan asap yang menjadi ciri khas identitasnya.


Gunung Prau

view Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing

Gunung Prau

view Gunung Slamet dan Gunung Merapi

Tak terasa hari mulai siang dan sudah waktunya untuk kembali turun Mt Prau Dieng, namun kali ini saya memilih jalur turun gunung dengan memutar agar nantinya turun di Dieng Plateau. Jalur ini terletak di belakang gunung dan nantinya akan melewati perbukitan savana, dari perjalanan pulang ini lah saya baru mengerti mengapa disebut Bukit Teletubbies. Seperti dalam sebuah acara anak Telebbies yang memiliki bukit savana indah maka seperti itulah suasana di tempat ini. Setelah berjalan terus, nantinya kamu pun dapat melihat pemandangan Telaga Warna dan Telaga Pengilon yang terlihat cantik berpadu dengan persawahan disekitarnya.


Gunung Prau

bersiap untuk turun Gunung Prau

Gunung Prau

Bukit Teletubbies

Gunung Prau

terima kasih Gunung Prau

Mengingat segala pengalaman yang didapat selama mendaki dan melihat segala lukisan karya alam yang begitu apik rasanya tak salah memang jikalau Dieng Prau juga disebut sebagai salah satu lokasi camping di Dieng terbaik. Namun dikarenakan saya tak menemukan perkampungan/desa seperti dalam asumsi saya sebelumnya, maka saya memutuskan untuk menuju kawasan Wisata Dieng untuk terus mencari keberadaan dari Anak Gimbal Dieng.


*Tips

Siapkan fisik dan perlengkapan yang baik, terutama baju hangat/jaket gunung untuk meminimalis cuaca dingin di puncak.

Bawalah bahan logistik seperti makanan/minuman yang cukup, mengingat di gunung ini tak ada sumber mata air.

Infokan pada basecamp Patak Banteng jika memang kamu ingin turun gunung langsung ke Dieng seperti pada artikel diatas.

Usahakan tiba di puncak sebelum malam, untuk menghindari angin dan cuaca dingin.

Jangan membuat api unggun pada puncak, mengingat dilokasinya banyak pohon pinus yang mudah terbakar.

Jangan mendaki pada awal tahun, karena gunung ini akan ditutup selama satu bulan guna mengembalikan fungsinya sebagai cagar alam. 

Setelah merasakan berdiri diatas puncaknya, menimbulkan kepercayaan atas kemampuan diri ini yang kedepannya sangat berguna sebagai modal dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya ketika kita memulai segala sesuatu dengan percaya, melangkah penuh keyakinan, maka niscaya kita tak akan pernah kehilangan sebuah harapan. Selalu ingat dalam benak, jangan pernah meremehkan akan kemampuan diri sendiri dan Janganlah menyerah atas mimpi-mimpi. Karena impian dan mimpi tersebutlah yang memberikan kita tujuan hidup.


Sebagai tambahan wawasan juga tentang Tempat Wisata Wonosari Selain Pantai.


Demikianlah ulasan saya kali ini perihal Gunung Prau atau Gunung Prahu info mendaki Gunung Prau Dieng via Patak Banteng. Terima kasih telah berkunjung ke Tempat Wisata Mania, semoga segala informasi yang telah disajikan dapat menjadi sumber inspirasi bagi kamu atau para pembaca budiman dimana pun kamu berada. 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama